Senin, 14 November 2016

PENCURIAN DI KOS KEBON KACANG 1 NO 121B, MASIH MISTERI

Selamat Pagi semuanya,
Salam sejahtera untuk kita semua.

tiba-tiba tangan ini ingin mengutip pengalaman saya atau cerita saya saat saya kecurian di suatu kosan, tepatnya di Kebon Kacang 1 no 24 Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Saat itu, seminggu sebelum pernikahan saya, saya sedang sibuk kesana kesini untuk persiapan pernikahan saya yang kurang dari seminggu lagi.

Hari Selasa, 12 Juli 2016, saya pulang kantor hingga larut malam, dan kebetulan salon suami saya sedang sakit. dan itu sangat mengganggu pikiran saya hingga saya ditemani oleh teman saya untuk ngobrol di depan gerbang kosan hingga hati saya tenang. jujur saja saat itu saya sedang tidak tenang karena memikirkan keadaan kesehatan calon suami saya.

Hingga pukul 03.00 pm tanggal 13 Juli 2016 akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke kamar dan mencoba untuk istirahat. rencana saya hari itu saya sudah ambil cuti karena akan diadakan acara keluarga saya dirumah Serang, Banten. sayapun sempat mengepak barang sebelum tidur untuk emmastikan semuanya sudah terkemas rapih di tas hingga besok tinggal pulang. terakhir saya lihat jam 3.30 wib sebelum saya akhirnya terlelap tidur.

Sedikit saya ingin bercerita kosan tersebut dimana kos tersebut dimiliki oleh Koko Bagus dengan nama lengkap Bagus Chandra, yang punya toko bangunan di Kebon Kacang arah Pasar Tanah Abang. karyawan bangunannya juga tinggal di kawasan kosan saya tapi beda bangunan. kebanyakan Pria. tapi saya tidak begita mengenal karyawan yang tinggal disana, hanya penjaga kos (Bastian) dan istrinya (Mimin), anak penjaga kos (Lupa).
Penghuni kosan tsb ada Icha dan Tina (sekamar) yang bekerja di Mandiri, Evi yang bekerja di Bank Bumi Artha, Uni Yerli, Trias yang bekerja di perhotelan, Ibu Eka orang Makassar, Leli yang bekerja di suatu Bank, dan saya dengan adik saya Putri (sekamar).

Kesesokan harinya, pagi-pagi saya terbangun karena adik saya, Putri, berteriak bertanya "Ayuuk, Hp aku mana?", masih dalam posisi mata tertutup saya mencoba bangun dari tidur saya untuk mencari tahu arti dan maksud perkataannya (nyawa belum kumpul). saya hanya menyaut, "Coba liat di tas Ayuk", dan kemudian Putri kembali berteriak, " tas Ayuk gak adaaa". tersentak, aku pusing mendengar pernyataan dari adikku. segera aku bangkit dari tempat tidur dan mencari tas ku serta hp adikku yang dia cari. saat aq sibuk mencari disekitar tempat tidur tiba-tiba adiiku bilang "Yuk, coba tanya Bu Eka dan Bang Bastian, karena mereka tadi pagi ribut ngbrol di depan ruang tamu.". oke langsung aq bergegas keluar kamar dan mencari Bu Eka. dan aq kaget saat Bu Eka bilang, "Lya, barang kamu gak ada yang ilang kan? tadi jendela ruang tamu terbuka, dan kunci saya pun hilang di rak depan kamar saya. Badan saya langsung lemas seperti mau pingsan, untungnya Imunisasi saya lengkap jadi kalo kata orang gak akan pingsan, paling Lunglay doang.
terdiam sejenak dan saya mencari lagi ke kamar apa saja yang hilang. dan memastikan bahwa yang hilang hanya 1 tas dan Hp saya dan HP adik saya yang sedang di cas.

sedikit saya gambarkan posisi kamar saya yang berukuran 3x4, dari pintu masuk melebar ke kanan, 3 langkah dari pintu langsung tempat tidur, sebelahnya kamar mandi, depannya lemari pakaian dan Kulkas (semoga terbayang).

kemudian saya lari ke kamar penjaga kosan, yaitu kamar Bang Bastian. disana ada dia istrinya, anak nya yang cewe dan yang cowo. info yang saya dapat dari Bang Bastian, kamarnya digembok dari luar, dan yang mengetahui pertama kali adalah istrinya karena biasanya dia bangun jam 4.30 (katanya).kemudian dia tidak bisa membuka pintunya dari dalam. oleh karena itu dia membangunkan Bastian untuk melihat kenapa pintunya gabisa dibuka. sewaktu dilihat dari kaca dalam kamar, ternyata digembok dari luar, alhasil di dobrak dari dalam kamar. "pencurinya sudah niat sekali dan memang sudah mengincar kamu, sampai dia tahu siapa yang jaga dan mengunci kamar saya dari luar, jahat sekali" pernyataan dari Bang Bastian selaku penjaga kos. kemudian dia bilang dia menemukan obeng,gunting dan alat2 semacamnya. kemungkinan dia pakai untuk membuka kaca ataupun pintu kosan.

oia, saya belum kasih tau, kosan saya itu punya gerbang yang cukup tinggi dari luar, hanya saja ada bekas semen atau semacam batu besar di dekat gerbang hingga memudahkan orang untuk memanjat gerbang tsb. gembok masing2 penghuni kosan pegang, hingga penghuni mess samping kosan pun punya. untuk masuk ke kosan saya pun ada pagar lagi yang kadang digembok oleh penjaga kos ataupun penghuni seperti Bu Eka yang kadang parno akan tinggal snedirian, jadi kadang dia gembok. dan yang pasti ada pintu utama dimana semua anak kosan doang yang punya tuh kunci, cuma, kondiis pintu memang sudah tidak bagus lagi, jadi kunci harus klik 2x baru terkunci, itupun harus dicek kembali karena kadang tidak terkunci.
Sering masalah timbul karena kunci, karena "katanya" kadang suka gak terkunci, dan orang kosan tahunya aq dan adikku yang sering pulang malem. kalau aq pulang malem keseringan karena memang pulang kantor yang larut ataupun kalo tidak baru sempat makan jam 8 jadi makan diluar dulu baru pulang.

Keadaan pintu yang tidak rusak, jendela kosan yang tidak rusak, hanya terbuka karena tidak dislot. Pintu kamar saya memang saya tidak kunci, karena memang biasanya tidak pernah saya kunci, malah kadang saya buka sedikit biar agak dingin (kamar non ac). saya yakin pelakunya adalah orang yang sudah tahu baik kosan tersebut. karena secara logika, dia cuma ada waktu kurang dari sejam untuk mencuri ke dalam kamarku, berarti pelaku pasti sudah ada di dalam kosan (analisa saya). Dan dia tahu siapa yang jaga kosan sehingga digembok dari luar, apa iyah seniat itu? apa iyah gak kerasa kalo digembok? karena bentuk gembok yang saya lihat dari Bang bastian itu modelnya seperti ini:


Dimana pastikan dipalu atau dibor dulu kan gak sih? sampai sekarang aq gak habis fikir, atau memang itu pencuri yang memang sudah dipersiapkan... (andai ada conan atau sherlock holmes saat itu).

Mengingat isi dari tas gw ituh adalah separuh jiwa gw, sampe sekarang masih terngiang2 dan gak rela alias gak ikhlas, (dalam doa insya Allah ikhlas), isinya itu HP SOny T2 gw dengan casing lucunya, dompet lengkap dengan 5 kartu kredit, debit Mandiri, BCA, Artha Graha, Buku Banknya, duit cash 400.000, dan KTP, NPWP dan teman2nya (nangis darah), kamera underwater temen gw (baru minjem) Foto2 prewedding uk 4R (mini booth), harddisk sony 2tera, HP Samsung S7 edge, STNK mobil, konci mobil (untung mobilnya gak parkir depan kos, lenyap pasti), dll...

setelah puas nangis,akhirnya aq ditemani Bang Bastian ke kantor polisi terdekat di Kampung bali untuk membuat surat pernyataan hilang, akan tetapi, polisi yang berjaga menyarankan buat laporan di polres saja karena lebih besar konteksnya. dan alhasil saya pulang dengan tangan kosong, tapi terima kasih banyak atas bantuan bang bastian yang sudah mau mengantarkan saya ke Kantor Polisi terdekat.

saya lupa cerita, bahwa calon suami saya akhirnya datang ke kosan karena ditelpon Mama saya, yups, karena saat itu saya panik dan dipinjami telpon oleh Bu Eka hpnya, dan saya diperbolehkan menelepon keluarga serta untuk memblokir kartu2 kredit dan debit saya yang hilang. (alhamdulillah yah, sesuatu). jadi saat saya ke kantor polisi kampung bali pun sudah ditemani oleh calon suami saya, Andi.

Sekali lagi, tujuan saya menulis pengalaman saya ini hanya untuk sharing kepada kalian semua untuk berhat-hati. jangan percaya dengan siapapun yang memang sudah kenal dekat ataupun tidak. bukan berarti saya menuduh yang siapa-siapa, tetapi analogi saya berkata bahwa, so smooth, you know, terlalu halus untuk pencuri baru. setelah beberapa kali saya bercerita dengan orang sekitar, memang sering kejadian pencurian di kosan tersebut. dan setahun sekali pasti ada. hingga yang punya kosan sendiripun mengiyakan, bahwa pencuri yang kita duga adalah kenalan orang yang tinggal di daerah kosan saya.

Ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. saya hanya bisa berdoa semoga orang yang mencuri mendapatkan hukuman yang setimpal untuk dia dan komplotannya. dan juga saya berdoa semoga penghuni kosan tersebut yang memang baik kepada saya dan ikhlas dalam membantu saya saat kejadian pencurian itu, semoga dilindungi Allah swt dan diampuni dosa2nya. yang penting saya dan adik saya tidak apa-apa. gak kebayang tuh penjahat masuk ke kamar dengan niat jahat lebih dari mencuri???

untuk yang mebaca tulisan ini saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya. mungkin bila saat itu bukan masa saya sibuk mengurusi persiapan pernikahan saya, pasti saya usut sampai kelar dan sejelas-jelasnya. tapi mungkin itu sudah jalannya dan takdir Tuhan.

Pesan :
1. hati-hati dimanapun kapanpun dan dengan siapapun.
2. orang jahat ada dimana-mana
3. sabar dan ikhlas itu pelajaran yang paling susah
4. keluargamu, hartamu yang paling berharga, jagalah mereka selagi masih ada.













1 komentar: